Wednesday, February 5, 2014

WILEY'S AND THE CIRCUS


Read more...

Sunday, February 19, 2012

SINGAPORE. ART. STREET.








Read more...

Sunday, August 15, 2010

SELF ESTEEM



Kalau standar 'cantik' adalah kulit putih, wajah tirus, dan berat badan proporsional...wah gue sudah jelas gak memenuhi 3 kriteria tadi. Secara kasat mata jelas terlihat, kulit gue tanning terbakar matahari, muka dengan pipi chubby, dan berat badan sedikit overweight.


Intinya, i wasn't born to be a beautiful woman, in international standard :)

Dulu, kekurangan ini selalu menjadi momok. Apalagi ketika gue beranjak remaja. Rambut kribo, padahal pada waktu itu cantik adalah rambut lurus panjang mengkilat tersorot matahari. Kulit tanning, padahal kulit pucat seperti cewek-cewek korea jadi idaman. Nah ini dia...kurus! Sementara gue lagi doyan bgt makan. Gendut tak terhindarkan.

Gue juga gak terlahir sebagai cewek yag fashionable. Tshirt, jeans, dan sneakers udah lebih dari cukup. Dipaksain pakai dress...malah terlihat seperti banci. Hahaha...

Capek juga ya sibuk dengan kekurangan...
Lama-lama gue mikir...ah masa sih Tuhan tega amat, gue diciptakan ke bumi dengan kekurangan-kekurangan aja. Gak mungkin ah...katanya Tuhan Maha Baik?

Time goes.
Gue mulai menyadari bahwa i was born as a gifted woman.

I have a great family.
I have thousands of friends.
I can drawing better than elses.
I can identified colours better than others.
I can play piano.
I can play guitar better.
I have a quite good voice when i am singing.
I can write a poem and read it well.
I have a great handwriting.
I can speak Deutsch.
I can do a good design 3 times faster than elses.
I am sensitive.
I laugh a lot.

I am...loveable :)

So girls, there is nothing to worry when you think you have nothing.
Because you have your own power! :)

Read more...

Tuesday, August 3, 2010

SELAGI AKU HIDUP

Selama aku hidup,
aku pernah miskin semiskin-miskinnya.
aku pernah terkhianati seburuk-buruknya.
aku pernah merasa kaya sekaya-kayanya.
aku juga pernah merasa seperti pecundang senaif-naifnya.

Tapi selagi aku hidup,
aku ingin jatuh cinta sejatuh-jatuhnya.
aku ingin sakit hati sesakit-sakitnya.
aku ingin bekerja segila-gilanya.
aku ingin pergi sejauh-jauhnya titik bumi.

Kapan lagi hidup bisa se-asik ini?

Read more...

Friday, July 23, 2010

Laut...Apa Kabar?

Laut, apa kabar?

Kapan ya kita terakhir ketemu?

Oh iya, waktu itu kita ketemu di ujung Pangandaran, selatan Pulau Jawa.

Aku ingat, kamu agak galak waktu itu. Mungkin karena sedang banyak angin dan turun hujan. Tapi, kamu udah temani aku belajar surfing dan main bodyboarding. Makasih ya :)




Laut, apa kabar?

Yang aku dengar, terumbu kamu lagi sakit karena tsunami beberapa tahun lalu ya? Pantas, karang-karang yang aku lihat di bawah banyak yang rusak dan sakit.


Terakhir aku snorkeling...yang aku lihat di bawah bukan anemon cantik, tapi plastik. Aku sudah coba memungut, tapi terlepas dari tanganku lagi karena ombaknya besar sekali waktu itu. Maaf ya :(




Laut, apa kabar?

Aku pingin banget ketemu lumba-lumba di ujung laut Bandar Lampung. Tapi sampai sekarang belum sempat. Aku juga pingin banget ketemu Clown Fish di Bunaken, atau sekadar melihat Pink Beach di Pulau Komodo. Sampaikan salamku. Semoga bertemu.




Laut, apa kabar?

Aku betul-betul jatuh cinta sama kamu waktu kita ketemu di ujung Pulau Phi-Phi. Aku suka warna Turqoise kamu waktu itu. Dan bahagia rasanya banyak yang merawat kamu di sana. Sebel ya digangguin banyak turis yang snorkeling? Itu tandanya banyak yang naksir kamu :)




Laut, apa kabar?

Seperti apa sih kamu di ujung benua lain di sana? Apa limbah minyak dan plastik masih aja ganggu kamu? Aku tahu kamu lagi sakit. Dan semakin sakit tiap harinya.



Laut...

Take care ya.

Aku belum berani diving sih...

Someday kalo aku udah berani...aku pasti jagain kamu :)


I miss you, and i will always do.


Read more...

Monday, June 14, 2010

11.52PM. Ngobrol sama Tuhan.

BUZZ!!!


Selamat malam, Tuhan...
Sedang apa?
Sibuk kah?
Aku boleh ngobrol sebentar kan?

Tuhan...
Aku tahu, aku tuh bawel banget...
Tiap hari kerjanya nanya dan minta.
Abis aku bingung, aku mau nanya dan minta ke siapa lagi?

Hmm...Tuhan...
Bagaimana ya caranya menjadi manusia yang baik?
Aku sembahyang tiap hari.
Bagaimana ya caranya menjadi wanita yang baik?
Semumur hidup aku menjaga keperawanan diri.
Cukupkah?

Hati ini, semakin hari kok rasanya makin naif aja...
Naluri mementingkan diri sendiri gak bisa aku pungkiri.
Di mana rendah hati?
Kemana besar hati?

Tuhan...
Perlukah sebuah prahara untukku belajar mengerti?

BUZZ!!!
Tuhan kok diem aja?
Jangan marah ya...
Aku kan cuma tanya.

Hmm...Tuhan...
Terlalu banyak cinta yang pergi.
Tapi terlalu banyak masa lalu yang nggak kunjung pergi.

Kalau memang hati ini harus mengalami metamorfosisnya.
Baiklah aku tunggu.

Udah dulu ya Tuhan...
aku off dulu ya.

Makasih untuk hari ini :)

I love You, and i will always do.

Read more...

Broken

Waktu udah gak tau mau gimana lagi.

Cinta dan benci udah kehilangan maknanya.
Bahagia dan rapuh terasa sama saja.
Tanpa beda.

Pengennya mundur.
Pergi.
Udahan.
Biar lega.
Biar bisa hidup kayak dulu lagi.

Gak tau lagi apa yang mau dirasa.
Kenyataannya hak itu tidak pernah ada.
Dengan sadar penuh aku bertanya.
Ternyata ada cinta.
Gak peduli tulus atau monyet.

Baru aku mengerti cinta.
Bukan.
Bukan definisinya.

Love doesn't work.
Di batas sabar ada sadar.
Love doesn't work.
Setidaknya bukan kali ini.

Pengennya mundur.
Pergi.
Udahan.
Biar lega.
Biar bisa hidup kayak dulu lagi.

Tapi masih belum rela.
Nanti.
Pasti.

Beri waktu.

Read more...

Monday, June 7, 2010

HAPPY TEARS

Menangis.


Di telinga selalu saja punya rasa dan konotasi yang negatif.

Selalu saja berkaitan erat dengan duka, prahara, nestapa, musibah.

Ketika merasa gagal...kita menangis. Sebagai pembenaran sebuah kekecewaan.

Ketika dikhianati...kita menangis. Sebagai pembelaan kemarahan yang tidak terluapkan.



Benarkah begitu?



Kalau kita menelisik secara biologis ke organ kita bernama mata.

Ada jutaan syaraf yang Tuhan ciptakan di dalamnya.

Termasuk sepasang kelenjar air mata.

Saya tidak mengerti bagaimana kelenjar air mata bekerja.

Apakah betul-betul ada syaraf halus yang menghubungkannya dengan hati kita?

Dengan naluri kita sebagai 'human being'?



Sering sekali saya mendengar...

"Kamu gak boleh nangis...kamu kan laki-laki! Malu dong ah!"

Berapa banyak anak, terutama di Indonesia, yang 'terpasung' nalurinya...hanya karena dia laki-laki?

Menangis dianggap memalukan, di tengah perasaan mereka yang memilukan.




Hmmm...adakah hubungannya menangis dengan gender?

Lalu kenapa menangis selalu 'halal-halal saja' untuk kaum perempuan, namun tidak untuk laki-laki?

Setahu saya tidak ada syarat halus yang menghubungkan kelenjar air mata dengan alat kelamin.



Teman saya, laki-laki dewasa, tiba-tiba ingin menangis karena rindu anaknya.

Salahkah?


Teman saya yang lain, laki-laki dewasa, mendadak mau nangis karena saking senengnya punya mobil baru.

Salahkah?



Buat saya...

Menangis adalah ekspresi paling wajar dan humanis dari setiap manusia.

Seseorang pernah berkata ketika saya menangis... "Nggak apa-apa Rahma...nangis aja. Itu akan membuat kamu menjadi manusia yang sebenar-benarnya."



Bayangkan bagaimana Tuhan merencanakan sebuah benda liquid bernama airmata.

Nestapa dan bahagia, pada akhirnya memiliki sebuah luapan ekspresi yang serupa.

Apa artinya?



Mungkin begini...there's a thin line between pain and joy.

Bahagia dan prahara bisa berubah kapan saja Tuhan mau.

Bukankah Dia selalu punya cara untuk menunjukkan kebesaranNya?

Manusia hanyalah makhluk lemah yang juga dimuliakanNya.



Sampai sekarang saya setuju, menangis adalah anugerah.

Yang membedakan kita dengan makhlukNya yang lain.



Bahwa kita....punya rasa.

Dan airmata adalah wujud kelemahan, sekaligus kemuliaan manusia.


(Saya mulai berbisik dalam hati sambil tersenyum: Maha Besar Engkau, Tuhan...)

Read more...

Wednesday, April 14, 2010

MENJADI MISKIN



Seringkali saya berjalan menyusuri lorong-lorong pemukiman kumuh di Jakarta. Gang-gang becek, MCK umum dengan sanitasi seadanya, anak-anak yang berkeliaran tanpa alas kaki, pedagang makanan yang meraup uang kertas dengan tangan yang sama, bau pesing di sudut pagar, sampai mencuci piring di aliran sungai yang sama dengan pembuangan tinja.



Jujur, saya senang sekali bersosialisasi dengan masyarakat rural ataupun penduduk urban yang terpuruk di daerah kumuh. Beberapa hari tinggal di pemukiman padat di sana membuat saya mengerti bagaimana mereka menghadapi hidup, bermasyarakat, berinteraksi, dan berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Mereka terbiasa berteriak, berucap kata kotor, vulgar, cenderung menyerang, dan sedikit agresif. Sedikit saja ada wanita cantik yang lewat, dapat dipastikan ada celetukan-celetukan nakal yang terlontar. Eksploitasi seks secara verbal adalah hal biasa. Tongkrongan perjudian, dangdut koplo, dan mabuk adalah bagian hidup.



Wanita berpakaian daster dan keluar rumah adalah lumrah. Anak kecil berjalan tanpa alas kaki adalah wajar. Mencukur bulu ketiak di depan pintu rumah adalah biasa. Menjemur pakaian dalam di depan rumah bukan hal yang tabu. Berhutang ke tukang sayur yang tiap pagi lewat adalah lumrah.



Menjadi miskin adalah bukan pilihan. Jika bisa memilih, tentu saja mereka dengan senang hati memilih tinggal di komplek Pondok Indah, beralaskan lantai marmer dan setiap hari kulit dimanjakan udara dari Air Conditioner. Makan siang di Burger King, lalu Sushi Tei menanti untuk makan malam. Tapi menjadi miskin bukan pilihan. Saya mengerti itu. Menjadi kasar bukan pilihan. Menjadi jorok juga bukan pilihan.



Adalah keterpaksaan yang akan menjadi alasan. Adalah beban hidup dan ekonomi yang akan menjadi sebuah deskripsi akan sebuah pertanyaan. Adalah sebuah garis hidup yang akan menjadi metafora sebuah takdir.



Saya tinggal di sana beberapa hari juga bukan tanpa alasan. Adalah rasa bersyukur yang harusnya muncul kalau malam ini saya masih bisa tidur nyenyak di atas kasur spring bed empuk ditemani sellimut pink tebal lembut dan dinginnya air conditioner. Adalah rasa terima kasih tanpa batas yang harusnya muncul kalau besok pagi saya masih bisa ngopi dan nyicipin cheese quiche di Starbucks, sementara di luar sana...untuk melawan lapar dan lambung yang berteriak saja harus mengais, menunggu limbah dari pintu belakang restoran.



Ketika melihat ke atas...saya berharap. Ketika melihat ke bawah...saya bersyukur.

Adalah sebuah keberuntungan jika sekarang saya tetap menjadi manusia biasa yang menikmati hidup dalam keseimbangan. 



Saya menikmati waktu saya di angkot yang panas sesak dan di pesawat yang dingin dan mewah, saya menikmati makan siang saya di warteg dan di Burger King, saya menikmati sepatu 20ribuan pinggir jalan dan adidas classic kesayangan, saya menikmati perjalanan ke daerah kumuh di jakarta dan keluar negeri, saya menikmati tshirt 12ribuan di pinggir malioboro dan hangten dari singapore, saya menikmati bermain dengan anak kecil di pinggir kali ciliwung, saya menikmati hangout dengan teman di supermall, saya menikmati teknologi gadget apple dan internet, tapi saya tidak boleh lupa bagaimana dulu saya mengerti 'qwerty' saat mengenal mesin ketik.



Saya mengerti, menjadi miskin adalah bukan pilihan. Tuhan menciptakan kemiskinan juga bukan tanpa alasan. Saya yakin semua ada perhitungan yang Maha Tepat. Adalah rasa BERSYUKUR yang akan menjadi raja justru ketika naluri ekonomi manusia tidak terpenuhi dengan sempurna. Itu saja.

Read more...

Thursday, December 10, 2009

colour everywhere



Read more...

Monday, December 7, 2009

I AM THE HAPPIEST________ON EARTH!


Siapa manusia paling bahagia?
Jawabnya aku, kamu, dia, mereka, atau bahkan kita.
Please share your answer on: rahma.grafis@gmail.com, or twit me on: @rahmacihuy

Let's join and be the happiest!

Read more...

Tuesday, November 10, 2009

EMIL PANJI ANGGORO

Mari bicara ketidakberuntungan.
Mari bicara ketidaksempurnaan.

Kanker darah.
Tidak sesederhana flu atau demam berdarah.

Emil Panji Anggoro.
Entah siapa dia, apa dia, dan dari mana datangnya.
Setidaknya, buatku EMIL bukan seseorang yang lemah karena ketidaksempurnaannya.
Tekad, semangat hidup, dan gairah berkarya nya membuatnya terus hidup.
Begitu teman-temannya berkata.

EMIL adalah energi.
EMIL adalah gairah.
EMIL adalah cinta.
EMIL adalah media...

Tempat aku, kamu, dan mereka berbagi.
Apa saja.
Pikiran. Tenaga. Upaya. Rasa.

Selama bumi manusia masih kita pijak...toh darah akan tetap mengalir.
Aku harus bergerak untuk mereka.
Walau sekecil apapun gerakku ...
Itu akan membuat aku dan mereka hidup.
Aku tidak menantang Tuhan atas nyawa seseorang.
Aku hanya sedang bernegosiasi denganNya.

Mengenal leukemia mengajarkan betapa mahalnya hidup.
Mengenal leukemia mengabarkan betapa indahnya detik, menit, dan jam.
Bukan hari, bulan, apalagi tahun.

Mari mengenal.
Mari mendekat.
Mari berbagi.
Mari memberi.

Emil Panji Anggoro hanyalah segelintir.
Let's do something for them.


Please share your charity and donation ideas on:

http://www.emildankamu.com/
http://emilpanji.blogspot.com/
Facebook: emil.panji@yahoo.com
Twitter: @emilpanji

Read more...

Wednesday, September 2, 2009

IQRA

Hari ini makan enak.

Ada nasi dengan rendang. Ada soup. Ada batagor. Ada es buah.


Hari ini kerja nyaman.

Ada imac yg canggih. AC yang dingin. Bangku yang nyaman. TV plasma yang besar.


Hari ini pulang selamat.

Nggak kena badai hujan. Nggak kena bahaya gempa. Nggak kejebak banjir. Nggak keserempet motor lagi.


Hari ini tidur pulas.

Kasur empuk. AC sejuk. Selimut tebal. Bantal wangi.


Kalau masih saja ada keluhan dan komplain...

Sepertinya saya harus terus merunduk malu ke Tuhan.

Bersiap untuk ujian berikutnya.


Sampai saya mengerti.

Berapa banyak orang di luar sana yang nggak kenal ENAK, NYAMAN, SELAMAT, dan PULAS hari ini.

Read more...

Thursday, May 21, 2009

Gairah itu (Harus) Tetap Ada


Keluhan #1:
GUE BETE' KERJA DI AGENCY GEDE!

Berangkat ngantor ketemu adzan Dzuhur, pulang ketemu adzan Subuh!
Weekend ketemu komputer lagi!
Ketemu creative brief lagi!
Kayak nggak ada besok aja!

Harapan:
Bisa nggak ya gue punya agency sendiri? Jadi bisa pulang jam 4 sore kayak PNS.

Keluhan #2:
GUE JUGA UDAH ENEG KERJA DI TEMPAT KERJA GUE SKRG!!!

Semua kerjaan kayaknya numpuk di gue!
Ujung-ujungnya, yang lembur ya pasti gue-gue juga!
Belom lagi kena semprot dari klien!!
Tapi yang lain lebih ke pasrah menerima keadaan.

Harapan:
Enak kali ya kerja di agency gede multinasional yang klien nya udah running well?

--------------------------

Hahaha...mungkin Tuhan lagi ketawa-ketawa di atas sana, trus bilang gini:
Yang udah dikasih kerjaan enak, minta nggak enak.
Yang merasa belum cukup...nggak mau ketinggalan bis tapi nggak mau lari.
Trus maunya gimana ya manusia-manusia (yang katanya) kreatif itu?
Jangan-jangan nanti di surga pada ribut minta dibikinin agency iklan yang bebas deadline, bebas lembur, bebas brief, bebas dikomplain klien....
Sekalian aja kasih nama agencynya: LIBUR ASOY! COMM.

--------------------------

Dunia kreatif emang penuh lika-liku (pasti anak kembar deh nih si Lika dan si Liku). Kadang seru, kadang bikin mau muntah! Emang apa aja sih masalah-masalah yang biasa ada di agency, sampe mau muntah gitu kayak orang ngidam aja?

1. Konflik di ruang brainstorming
YES! Semua punya pendapat, beberapa seperti gak mau kalah, lama-lama makin gak objektif dan sensitif. Yang 1 dominan, yang 1 lebih memilih diam, sisanya pasrah jadi notulen aja.

2. Konflik di ruangan tim
Lho?? kok lanjut? kan tadi udah beres di brainstorming???
Siapa bilang?? kadang masih ada yang belom puas ngomong. Akibatnya? yahh...kerjaan mundur lagi...beberapa orang mukanya mulai terlihat pucat, ngebayangin bakalan pulang jam berapa malam ini.

3. Konflik karena lelah
Di atas jam 12 malam, usahakan perut kenyang. Kenapa? karena kalo laper, biasanya lebih gampang emosi. hihihi.... Bekerja dengan tenaga sisa memang gak mudah, maunya marah-marah.

4. Konflik batin
Grrrrrrrrrhhhh!!! kenapa sih gini? kenapa gak gitu? menurut gue kan gini..soalnya gitu. Kalo nggak gini pasti gitu deh!! Emang kenapa kalo gue punya pendapat gini? nggak harus gitu juga kan?

------------------------

Gue akhirnya jadi senyum-senyum sendiri. Gue lebih sering mengalami yang nomor 4. Entah kenapa, gue memang selalu gelisah ketika keadaan terasa ganjil dan nggak seimbang. Pertanyaan pun kerap melanda....dan gue terus mencari jawabannya.

Gue juga nggak mau terlalu obsesif di karir gue. Yang gue tau, setiap harinya gue hanya perlu energi untuk bagaimana mempertahankan semangat gue. Gue kadang sedih ngeliat beberapa temen yang terlihat apatis cenderung nyerah...mereka begitu mencintai iklan, tapi seolah cinta bertepuk sebelah tangan. Seolah dunia iklan tidak berpihak kepada mereka.

Gue sadar banget gue nggak sehebat yang lain....tapi gue jauh lebih sadar bahwa gairah itu harus tetap ada. Cuma passion dengan takaran yang pas yang bisa membuat gue bertahan di industri ini. Nggak lebih, nggak kurang. Cukup pas. 

Mungkin kira-kira gini ya formula nya:
Kegelisahan akan membuat gue terus bertanya.
Dengan bertanya akan membuat gue menemukan jawaban.
Jawaban akan membuat gue semakin kuat.
Kekuatan akan bermetamorfosis menjadi karya yang hebat.

Trus analoginya gini:
Kalo creative director bisa bikin karya bagus....itu biasa, memang tugasnya.
Kalo art director bisa bikin karya yang keren...biasa juga, wong memang tanggung jawabnya.
Tapi kalo junior graphic designer bisa bikin karya yang hebat... siapa sih yang nggak sayang sama dia?

Banyak ECD, CD, SAD, AD yang udah merasa di comfort zone. Mereka cuma aktif bilang: "strateginya yang bener tuh gini, yang ini bagus, yang ini nggak bagus, copy lo salah yang bener gini, visualnya nggak oke...yang oke gini, di revisi cepetan ya!"  ke junior-juniornya.
Abis itu? Paling-paling ngabur nongkrong di kantin sambil ngerokok, main games, buka kaskus, atau downloading artis bokep jepang! Sementara junior-juniornya lagi setengah khawatir takut revisi lagi. (Come on!!! don't you realize that the juniors are running to catch you then???)

Hahahaha...mungkin mulai saat ini gue lebih bangga kalo ada embel-embel JUNIOR di kartu nama gue daripada SENIOR, ASSOCIATE atau EXECUTIVE!!!

-------------------------

Jadi gimana....???
Masih mau kerja di agency???? hehehe....

Read more...

Saturday, May 16, 2009

Bilang Cinta

Perhatiin deh, kalo kita lagi nonton film drama atau serial tv luar negeri, banyak terlihat adegan bagaimana orang mengungkapkan cinta. Mulai dari "i love you mom", "love you Dad", sampe anak kecil yang bilang ke anjing peliharannya dengan sepenuh hati "hey buddy...i really care bout' you". Pernah nonton talk show Oprah kan? She always shows her feeling to who that she loves naturally, even using words or any gestures to hug. They are really expresive!

Tapi gimana sih di Indonesia?

Setahu gue, dari kecil gue gak pernah diajarin atau membiasakan berkata "i love you mom or dad" ke orang tua gue. Di sekolah pun demikian. Kita pasti nggak terbiasa kan bilang ke sahabat kita "dear pal, you can count on me". Beranjak remaja, gue mulai memperhatikan. Gimana sih anak-anak ABG mengungkapkan perasaannya?
Oooo....ternyata medium atau perantara memang sangat berperan ya? Mak comblang lah, surat cinta lah, atau lewat gift lah, dll. Makin kesini makin dewasa. Gaya pengungkapan perasaan juga nggak lagi sama. Jasa mak comblang mulai ditinggalkan. Bilang cinta harus di set sedemikian rupa, even itu pake candle light dinner, berduaan aja di ruangan redup dan ber-AC (hahahhaa....artificial abisss!!), atau sekedar basa-basi ngajak nonton malem mingguan...eh pulang nya dianterin trus nembak deh! hahahaha...standaaaaarrrr....

Lucu. Tapi menarik ya?

Pada kenyataanya, gue bukan orang yang mudah menyembunyikan perasaan. If someone asking me whether i like him or not...i'll answer with the real one. Even no matter how badly the answer, it's just the answer that i don't have to hide either right???

Kejujuran bukan hanya menyakitkan. Tapi lebih sering membingungkan. Gue adalah salah satu yang pernah mengalaminya. Gue ditanya, dipaksa memberikan jawaban sampai-sampai gue merasa terintimidasi, tapi ketika gue memberikan jawaban...orang itu kok malah defensif ya?

KR: Do you need me more than just a friend?
RHM: Difficult question.
KR: No, actuallly it's the simple question. Just answer yes or not.
RHM: Yes.
KR: Ok, i need you just as friend.

Setelah itu? tembok perantara semakin tinggi dan jurang kesenjangan semakin terasa curam.
Sigh (menghela nafas....) Dijawab NO =  bohong. Djawab YES = ditinggalin. Kesimpulannya, memang nggak semua orang sportif menerima perasaan orang lain even itu cuma sekadar "YES".

Pengalaman lain? Yang ini lebih lucu tapi sedikit mengecewakan.
Gue punya temen di luar kota sana. Untuk beberapa saat kita memang dekat. Persahabatan kita sangat ideal lah. Profesi sama, minat sama, selera sama (kecuali selera dalam buah-buahan favorit! hahaha...). Komunikasi lancar, bebas konflik, dan saling menghargai. Sampai suatu hari, gue bilang ke dia....

RHM: I like you. I like your personality.
A: masa sih?
RHM: iya, but i really know how much step should i take.
A: emang bener ya?
RHM: iya serius.

Setelah itu? udah bisa gue tebak. Yap! mulai besoknya contact semakin jarang. Jarang...jarang...jarang...lama-lama terasa seperti jurang. Kesimpulannya? ya sama aja, nggak semua orang bisa punya persepsi yang sama atas sebuah kata "SUKA".

Buat gue... suka = ya suka.
Mungkin buat dia... suka = jatuh cinta.

(Sigh....Menghela nafas lagi.....)

Aku mencintai cinta.
Gue selalu merasa tidak ada yang salah ketika gue menyayangi seseorang. Apakah itu sahabat, mama, papa, teman, kakak, adik, saudara....bahkan mencintai musuh gue sendiri. Love is a positive energy. Tapi ketika diserap dengan persepsi yang salah...yah anggep aja cinta nggak selalu berbalas cinta.

Tapi....
Gue selalu bahagia.....ketika gue (masih bisa) bilang cinta daripada bilang benci.
Mari bercinta.

I love you all.... :)

Read more...

Saturday, May 2, 2009

Kecewa.





Jangan pernah memasung, apalagi membunuh pendapat siapapun.

Karena kita tidak pernah tahu, kapanpun pendapat itu membawa maslahat.
Appreciating each other is always better than striking one to another.

Aku kecewa.
Masih banyak generasiku yang tidak mampu menghargai pendapat sesamanya.
Mereka bilang aku penyusup.
Mereka bilang aku ngeyel.
Hanya karena aku bilang "BIASA AJA", bukan "LUAR BIASA" seperti pendapat mereka.

Aku kecewa.
Generasiku masih terlalu mencintai pekerjaan dan hasilnya.
Generasiku masih terlalu mencintai pujian dan award.
Bukan mencintai kritik dan masyarakat, sebenar-benarnya 'juri' karya mereka.

Ide itu bagus.
Bagus menurut standar siapa?
Klien?
Massa?
Media?
Politisi?
Juri award?
atau jangan-jangan menurut kita sendiri?

Aku kecewa.
Berbeda pendapat dianggap seperti racun.
Mereka bilang aku banyak omong.
Mereka bilang pendapatku sedangkal mahasiswa.
Mereka pasti sedang lupa...mereka dulunya juga mahasiswa yang belum tahu apa-apa.
Sekarang mereka tahu, tapi dimanduli oleh ketidaksepakatan.
Diskusi pun semakin lari dari objektif nya.
Sayang sekali.....

Maaf ya semua... sebanyak apapun hujatan kalian...
tidak akan mengubah "BIASA AJA"-ku menjadi "LUAR BIASA".

"BIASA AJA" doesn't mean it's BAD.
"BIASA AJA" is just the way i appreciate that work.
And i have the objectives.

Itu aja.
Makasih semua.
Sukses ya buat kalian....

Read more...

Monday, April 27, 2009

Dear Allah....


Dear Allah,

I'm not in a good condition for this 4 days.
Hasil analisa lab & dokter... gejala typus.
Artinya harus rutin minum obat (lagi).
Pasrah...

I feel...there is something wrong, isn't it?
Mungkin belakangan ini aku terlalu sibuk.
Deadline selalu jadi prioritas.
Minum air putih, sesederhana itu, makin terlupakan.
Tapi Kau selalu punya cara untuk mengingatkan.

Dalam sakit, kadang kita terasa semakin dekat.
Dalam sakit, sholat  terasa lebih nikmat.
Dalam sakit, doa adalah obat.

Thanks Allah....to remind me.

Tapi, jangan lama-lama ya dikasih sakitnya....please....
Kasihan temen-temen di kantor nanti repot gara-gara aku.
Sepertinya aku harus istirahat sejenak sekarang.

I Love YOU, and i will always do.

Read more...

Sunday, April 26, 2009

Serunya Citra Pariwara 2008







Read more...

Saturday, April 25, 2009

Dibuang Sayang; My Lost and Found Montages


Sekitar tahun 2006-2007, aku lagi jatuh cinta banget dengan seni montage. Gunting sana gunting sini, tempel sana tempel sini. It's really fun! Sama fun-nya dengan seni origami (I LOVE LOVE LOVE ORIGAMIIII....!!!) Basicly, aku memang suka segala sesuatu yang 'montage banget', dari SD aku udah langganan ikut lomba desain majalah dinding, (mungkin) dari sana awalnya.

Sempet beberapa saat ikut-ikutan bikin scrapped book, tapi nggak terlalu lama. Dan sekarang tiba-tiba gairah itu muncul lagi. Alhamdulillah sekarang udah bisa pakai komputer, jadi bisa lebih seru bikinnya. Tapi cara konvensional juga tetep the best lah....'nyampah' nya itu lhoooo yang bikin seruuuu! 

Lagi buka-buka file di mac lama, nemu hasil montage aku dengan gaya psychadelic art. Yah whatever lah...nggak pakai aliran apa2 sih sebenernya, lebih tepatnya mengalir begitu aja. I have no rules while i'm working for myself, it's just about fun. Nggak keren-keren banget...namanya juga bikin buat dinikmati sendiri. hehehe.....


Read more...

i L.O.V.E Jogja

Whoaaaaa!!! Aku nemu t-shirt ini di deretan Malioboro! Lucu yah...t-shirt ala "I LOVE NY (New York)". Yang jual eyang-eyang akung...baik bgt deh, soalnya beliau mau capek2 nyariin ukuranku...hehehe. Harganya kalo gak salah 12 ribuan, yah lumayan lah buat foto-foto. T-shirt ini akan aku pakai lagi kalo someday (Insya Allah) aku ke Jogja lagiiii.....!!! huhuhu..... This city takes a part of my heart!

Sebenernya, aku foto ini udah aku jelek-jelekin gayanya. Tapi gimana dong...emang udah dari sananya cakep...jadi yaaaa harus terima kenyataan. Hehehehe....pisss yo!!!


Read more...

Friday, April 24, 2009

Aku ingin.....

Aku ingin...berjalan secepat mungkin ke cita-cita ku.

Aku ingin...tidak mudah kecewa.
Aku ingin...selalu mengerjakan pekerjaanku dengan senang hati.
Aku ingin...Allah tahu bahwa aku selalu berusaha mencintai-Nya.

Aku ingin...kamarku selalu rapi.
Aku ingin...file pekerjaan ku selalu terorganisir dengan baik.
Aku ingin...menang Daun Muda Award CiPar tahun ini.
Aku ingin...jadi wedding singer.

Aku ingin...segala keterbatasanku menjadi kekuatan bagiku.
Aku ingin...lebih menghargai setiap Rupiah yang aku miliki.
Aku ingin...bersahabat dengan bumi.
Aku ingin...lebih disiplin.
Aku ingin...dicintai dengan sederhana saja.

Read more...

Thursday, April 23, 2009

Jakarta VS Jogja

JAKARTA

1. Panas (yes, global warming is in the house!)
2. Sumpek (polusi nggak beda sama foging demam berdarah)
3. Macet (nggak beda sama parkir)
4. Pada seneng banget bunyiin klakson (nggak sabaran bgt sih...!!!)
5. Lapangan pekerjaan banyak (tapi saling sikut, siapa cepat dia bangsat. hehehe...)
6. Banyak angkutan umum (viva public transportation!!!)
7. Mural-muralnya dihapusin mulu! (gimana seniman bisa eksis kalo gini???)
8. Premanisme & prostitusi adalah hal yang biasa (Astaghfirullah......)
9. Ozon nya makin menipis (bentar lagi bolong kali ya???)
10. Money talks!!! (yakh!!!)

JOGJAKARTA
1. Panas (yes the same, namanya juga global warming...pasti menyeluruh)
2. Jam 10 malem udah sepi (wow!)
3. Banyak makanan enak pinggir jalan (tapi kalo ketahuan org Jakarta, suka dimahalin)
4. Orangnya baik-baik (nggak maksa, sopan, friendly)
5. Mayoritas berbahasa Jawa (huaaaa...nggak ngertiiiii.......!!!)
6. Tenaga manusia dihargai sangat murah (nggak tega liat tukang becak yang cuma dapet 5000 perak, padahal jauh bgt rute nya)
7. Udah makin modern (mudah2an rasa lokalnya jangan hilang yaaa...please....)
8. Nggak ada angkutan umum (tapi mulai ada busway lhooo...)
9. Muralnya terjaga keberadaannya (ciamik!)
10. Plat kendaraannya AB (sama kayak golongan darah gue..halah nggak penting!)hehehe...

Read more...

Tunggu Aku di Tugu...






Hehehe....akhirrrrnyaaa...kesampaian juga foto-foto di Tugu Jogjakarta.

Buat aku, Tugu Jogja bukan sesuatu yang istimewa. Hanya sebuah landmark yang dari sisi estetika nya juga biasa saja, jauh dari gagahnya Monas di Jakarta. 

Taaaapiiiii....this one really help me to bring my memory back when i'm lost in this city. Apalagi coba patokan kalo ke Jogja? kalo nggak Malioboro...ya Tugu ini. Bangunan yang tidak begitu besar itu tetap terlihat sama seperti sekitar 5 tahun lalu, terakhir aku ke Jogja. Ia tetap setia berdiri kokoh di tengah kota dengan kesederhanaannya.....

I'll be back someday soon.
Tunggu aku di Tugu yaaaa...... :)

Read more...

Tuesday, April 21, 2009

AKU

Aku adalah aku.

Aku bukan kamu, dan kamu bukan aku.
Aku bukan mereka, dan mereka bukan juga aku.

Aku adalah merah.
Bukan hijau, putih, atau biru.
Aku adalah api.
Bukan air, logam, kayu, atau tanah.

Aku suka malam.
Benci siang.
Aku suka bintang.
Nggak suka bulan, apalagi matahari.
Aku suka hujan.
Terlebih di sore hari.

Aku ini The Beatles.
Bukan Queen, Rolling Stones, atau Sepultura.
Aku ini Adobe Illustrator.
Bukan Corel Draw dan Quark Express.

Garis hidupku adalah sebuah path.
Bukan kurva, bukan brush.
Aku suka es teh manis.
Nggak suka vodka.

Aku adalah nyanyian.
Bukan tarian, bukan drama, bukan sandiwara.
Aku memilih diam.
Nggak suka ribut.

Aku suka gunung.
Bukan laut, pantai, atau danau.
Aku adalah pasir.
Bukan karang atau batu.

Aku adalah besi.
Bukan emas, intan, apalagi berlian.
Aku memilih jalan cepat.
Bukan merangkak ataupun berlari.

Ya.
Aku adalah aku.
Aku bukan kamu, dan kamu bukan aku.
Aku bukan mereka, dan mereka bukan juga aku.

Read more...

Kaos Lucu SUPER BESAAAAAAARRRRR

Senangnya dapet hadiah t-shirt lucu dengan ukuran supeeeeeeeeeeeeerrr besaaaaaarrr dari sahabatku Arga di Jogja yang baik hati. Hmm....udah lama aku nggak dapet hadiah atau surprise, bahkan disaat ultah. Rasanya seperti....kembali ke masa lalu. Nggak tau kenapa...aku seneng banget, makes me soooo special :) Walaupun t-shirt ini belum bisa aku pakai karena kebesaran, jd harus di resize dulu ...hehehe....

Makasih yaaaaa......luv luv luv luuuv this one!!!
(iiiih...aku lucu bgt deh pake t-shirt warna warni iniiiii....look like 5 years younger! huhuhu....)





Read more...

Saturday, March 21, 2009

Warung Solo, What a Unique Dining Place



Read more...

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP