Tuesday, December 25, 2007

Persiapan masa depan

Kalo someday di hari tua...
Design udah gak asik lagi.
Photoshop & illustrator udah hambar.
Skill udah tumpul.

Mungkin ini bisa jadi pilihan.
Nyari sedikit rezeki.
Dari bakat yang terpendam...
hehehe....

Read more...

Wednesday, December 19, 2007

7 ways how to be a HAPPY creative worker.

Kenapa judulnya bukan '7 ways how to be a GOOD creative worker?"
Simple answer, karena gue memang belum pantes menerjemahkan mana yang 'good' dan mana yang 'tidak good'.
Gue lebih paham bagaimana menerjemahkan 'happy'.
Dengan versi gue sendiri.

1. ENJOY YOUR BRIEF. NO MATTER WHAT.
Pekerjaan kreatif adalah pekerjaan yang sangat fun! Jadi, menikmati pekerjaan akan lebih oke daripada ribut mulu soal gaji atau deadline yg no compromise.

2. THINK: AGRESIVE IS POSITIVE
Agresif nyari referensi, agresif tanya sana-sini, agresif membaca keadaan, agresif temenan sama siapa aja, termasuk agresif nyari pasangan hidup yang bisa support karir. Why not?

3. KNOW YOUR VALUES.
Jujur sama diri sendiri. Mengakui dan menghargai nilai diri. 'Jual' kelebihan, 'umpetin' kekurangan. Jadiin kelebihan sebagai Unique Selling Point yang ngebedain dengan art director lain. You can say: i'm good in coloring, i have a great taste, i'm perfect in choosing typeface. 'Minder' is just our self enemy.

4. SHOW OFF. BUT NOT OVER SHOW OFF.
Kalo ngerasa karya kita bagus, ya ngaku aja bagus. Low profile emang penting, tapi apresiasi juga kebutuhan. Ternyata pujian bisa bikin semangat! gue udah buktiin itu.

5. TREAT YOURSELF.
Nikmati hasil kerja keras sendiri. Traktir diri sendiri setiap ada proyek yang sukses. Misal: pitching gue oke, malem ini gue harus makan malem yang agak sepesial. Biasanya cuma nasi goreng abang-abang yang lewat, sekarang boleh laaah...delivery oreder fillet o-fish plus coke nya mc.d. It will makes you special at that moment.

6. ADMIRING SOMEONE.
Fall in love makes you productive! Jarang ada orang kreatif yang karyanya jelek saat dia jatuh cinta. Jatuh cinta bikin mood bagus, positive thinking, semangat, penuh inspirasi, peredaran darah lancar, otak kanan jalan. Hmm....alasan yang sangat biologis! hehe....

7. THANKFULL
Banyak-banyak bilang terima kasih sama Tuhan yang udah ngasih kelebihan: dikasih tangan yang cekatan megang mouse saat deadline, dikasih mata yang nggak buta warna, dikasih otak kanan yang 'istimewa', plus dikasih sense yang lebih.

Hmm...
I really couldn't ask for more...

Read more...

Tuesday, December 18, 2007

Analogi kopi

You are the black one.
an espresso.
Bitter.
Plain.
Original taste.

I am the other one.
a cappuccino.
Creamy.
Mixed.
Full of taste.

We've different things though in the same cups.
We've different way in how the Baristas blend us.

But how does a cup of coffee tell about me and you
is just, however we are...

Hopefully we can be such perfect coffee beans
in a perfect brew...

Someday.

Read more...

Sunday, December 16, 2007

Ajakan Berkurban

Gambar ini gue liat di Kompas, Sabtu lalu.
Menarik banget.
Tapi sedih juga sebenernya.

Sebentar lagi Idul Adha.
Umat Islam yang mampu secara finansial, punya kewajiban.
Menyisihkan sedikit rezeki untuk berkurban.

Berkurban bukan tradisi.
Berkurban adalah membersihkan diri.
Dengan kesadaran hati.

Perlukah sebuah 'campaign'?
Dengan kostum superhero?
Di pinggir jalan.
Just to say inderectly:
"hey orang-orang tajir...mari berkurban!"

Why?
Why superhero?
Has Superman ever spent his own money to do 'kurban'?

Promotionally, oke laah...
Superman's costume is always catchy.
Superman will always be the most heroic person ever.

Tapi pertanyaannya,
apakah kita, umat muslim bangga dengan ini?

Allah gak pernah maksa Nabi Ibrahim untuk berkurban.
Ibrahim melakukannya atas panggilan hati.
Begitu rela.
Begitu pula seharusnya kita.

Jadi, tahun depan gak perlu panas-panasan
dengan kostum Superman lagi kan?

Mudah-mudahan.

Read more...

Thursday, December 13, 2007

Menu sehat pagi hari

Jarang-jarang anak kost bisa sarapan dengan menu se-sehat ini.
Roti tawar isi chocochip vanilla dengan toping blueberry ice cream!

Alhamdulillah...Alhamdulillah.....

Read more...

Admirer

Manusia sederhana berdarah Tionghoa.
Yang membuat saya jatuh cinta pada kata.

Membuka mata saya, bahwa hidup...
bisa dipandang dari sisi yang berbeda.

Kamu lebih dari sekadar diksi.
Kamu adalah inspirasi.

Thank you ya, Glenn...

Read more...

Tuesday, December 11, 2007

Gara-gara kamu.

Ngumpul sama temen-temen jadi gak seru lagi.
karaoke, bilyar, mendadak biasa aja.
gara-gara kamu.

buku cuma ditumpuk aja.
nge-desain udah nggak asik lagi.
gara-gara kamu.

tangan yang biasanya sibuk pegang mouse.
sekarang lebih seneng pencet keypad.
gara-gara kamu.

kuping yang biasanya tersumpal iPod.
sekarang selalu terjaga nunggu ringtone.
gara-gara kamu.

duh!
semua jadi gak menarik buat gue.
makanan jadi hambar dan biasa aja.
gara-gara kamu.

sibuk sama kamu lebih seru.
gak terasa udah tengah malem.
ngantuk makin gak terasa.
lagi-lagi, gara-gara kamu.

tapi sekarang kamu hilang.
gak hilang sih, cuma "menghilang"
tapi kali ini...
gara-gara gue.

Read more...

Monday, December 10, 2007

Bait cerita di Hari Senin

Senin pagi menjelang siang.
Gue bangun jam 8-an lah.
Buka-buka inbox hp.
Terlihat puluhan sms dari orang yang sama.
Bicara tentang cinta.

Beresin kamar.
Nyiapin segala isi tas.
Bergegas mandi.
Karena gue gak punya banyak waktu.
Untuk ngejar kereta.

Jeans gue baru selesai disetrika embak Yani.
Rumah sudah sepi, semua beraktivitas.
Gue nyiapin sarapan sendiri di meja makan.
Secangkir teh manis anget, roti keju, dan sedikit madu.
Thanks, Ya Allah...

Stasiun lebih ramai dari biasanya.
Mungkin karena ini Hari Senin.
Ngiler' liat pisang aroma di etalase.
Tapi tiba-tiba ilfil karena stasiun yang jorok.

Semilir tercium bau badan tukang sapu peron.
Pengemis mulai beraktivitas.
Pemulung sibuk di tengah rel.
Tukang koran laris manis.



Gue denger suara kereta dari kejauhan.
Gak lama, gue naik.
Mulai terasa hawa sejuk dari dalam.
Walau terlihat agak sesak.

Mulai bosen, gue dengerin iPod.
Almost-nya Tamia, dari temen kantor.
Sambil memperhatikan ibu-ibu di depan gue.
Pulas tertidur sampe mangap-mangap mulutnya.

Dari dalam gerbong.
Bisa ngintip sedikit wajah Jakarta.
Sibuk. Ramai. Hectic. Panas. Kotor. Semrawut.
Seperti biasanya.

Kereta gue berhenti di Cikini.
Gue harus turun sebelum pintu ketutup.
Puluhan ojek menawarkan jasanya ke gue.
Dengan 5000 gue bisa nyampe depan kantor.

Sampai di kantor, semua udah sibuk.
Di meja masing-masing.
Sebentar lagi internal meeting.
Setumpuk pekerjaan udah nunggu gue.

Di sela-sela, gue buka frenster.
Ada berita duka cita.
Temen gue, Amelia, tutup usia.
Gue konfirmasi ke temen lwt sms.
Benar. Kanker hati.

Di ujung Senin, ada sedikit deadline.
Harus selesai, untung gak banyak.
Only Reminds Me of You-nya Rick Price
Mengakhiri pekerjaan gue hari ini.

Seneng rasanya bisa ketemu Senin.
Walau kadang segala syndrom malas menyerang.
Terima kasih Tuhan, for this day.
Semoga masih ada Senin berikutnya.
Titip salam rindu buat Amelia...

Read more...

Tuesday, December 4, 2007

Tentang hidup...


Bagaimana aku memulai hidup...
Adalah sebuah perjalanan.
Bukan sekadar melek mata, sarapan, say hi ke semua orang, beraktivitas, sampe tidur lagi.
Tapi gue harus lebih "melek" karena dalam hidup gue melibatkan banyak orang.
Ngerepotin' banyaaaakk orang.
Tanpa gue sadari.

Coba gue flash back.....
1. Nyokap.
Ngeberojolin gue aja mungkin susahnya gak karuan.
Gede dikit...tambah nyusahin. Hehe...
Liat aja foto gue sama nyokap di atas. Sedikit ngebuktiin how she protects me really.
Badan gue miring dikit aja, langsung dipegangin biar gue gak jatoh.
Emang sih, waktu umur segitu gue lagi bandel-bandelnya. lgi rese' banget lah! Pollll!!!

Tapi mama selalu terjaga untuk menjaga.
Dan mama......adalah surga.

2. Bokap
Pergi pagi pulang malem, nyari duit yang banyak sampe pegel punggung bener ya Pa?hehe...
Sekadar nyari tambahan biar gue bisa punya cerita weekend yang indah karena bisa jalan-jalan ke Dufan (lihat kembali foto di atas).

3. Abang
Doooohh!! manusia yang satu ini justru yang sering nyusahin guweee!!!
Tapi coba liat....di balik itu semua...perhatikan baik-baik foto di atas...perhatikan baik-baik....
Lihat kan, betapa sayangnya abang gue sama gue???
Terlihat sekali bagaimana dia protect gue...
Dan siapa lagi yang siap jemput gue dimanapun, kapanpun...twentyfour hours???
Ya cowok ganteng yang satu ini.

Aahh...what more can i ask? Semua orang melengkapi hidup gue.
Paling tidak, ketika gue bangun... gue gak cuma nguap, sarapan, beraktifitas, dan tidur lagi.
Tapi gue bisa ingat dan menghargai semua orang yang ada di sekitar gue.

Begitulah tentang hidup.
Hari ini.
Esok.
Dan seterusnya.

Read more...

Monday, December 3, 2007

Perjalanan masih panjang, Kawan...


Dulu kita pernah sama-sama.
Tidak terlalu lama, tapi juga tidak sesingkat kursus masak atau jait.
Cukup empat tahun saja.
Namun lumayan membekas di hati dan pikiran masing-masing.
Sepertinya.

Kita punya keinginan yang sama.
Kita punya mimpi yang sama.
kita juga punya kelebihan dan kekurangan yang (hampir) sama.

Kalau ada sebuah cerita yang harus gue jabarkan dalam sebuah blog singkat, mungkin akan overload dengan semua cerita yang harus gue tulis tentang kita...
Atau mungkin tangan gue akan sedikit keram karena terlalu sibuk di atas kibor.

Sekarang waktu sudah berlalu tiga tahun lamanya.
Banyak yang berubah...

Tentang keinginan.
Cita-cita.
Harapan.
Bahkan juga mimpi...

Tapi mungkin tidak terlalu berlebihan kalo gue bilang,
kita tetep punya satu semangat yang sama:

"Maju Terus Desain Grafis Indonesia!"

Read more...

My tough younger cousins...


Mereka semua anak-anak yang hebat.
Manusia-manusia kecil tangguh yang pernah gue kenal.

Dengan segala keterbatasan.
Mereka bisa survive.
Dengan segala cobaan.
Mereka tetep punya 'smiley faces' yang nggak pernah luntur.

Mereka begitu spesial.
Setidaknya begitu di mata gue.

Mengajarkan gue,
bahwa keterbatasan fisik yang Allah kasih...
adalah samasekali bukan hambatan,
biar lo bisa maju dan 'staying alive'!

Read more...

Tuesday, November 27, 2007

Am i only dreaming?


FIKSI DAN KENYATAAN.

PERBEDAAN YANG TERPISAHKAN BENANG TIPIS PERISTIWA.

Lebih dari 25 tahun saya hidup.

25 tahun akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan atas pembedaan mana yang fiksi dan yang nyata. Hidup ini kah yang fiksi sementara kehidupan setelah mati adalah kenyataan, atau sebaliknya.

Bagaimana serabut-serabut rumit di otak saya mencerna perbedaan antara keduanya juga masih jadi sebuah retorika.

Mimpi.

Sering saya bermimpi, tanpa pernah paham bagaimana mimpi bekerja.

Sekadar imajinasi, atau justru refleksi kehidupan alam bawah sadar?

Sekadar bunga tidur, atau justru visualisasi dimensi lain hidup?

Ataukah mimpi sebuah bentuk eksistensi kerjasama hati dan pikiran manusia?

Hidup buat saya adalah sebuah benang tipis antara fiksi dan kenyataan.

Sebuah sekat transparan peristiwa dengan dasar filosofi matematis dan pengalaman empiris.

Fiksi dan khayalan terkadang terasa begitu rasional dan nyata.

Sementara kenyataan seringkali terasa sangat absurd.

Hidup hari ini adalah milik Sang Waktu hari ini.

Meskipun dalam pikiran saya tetap saja selalu ada besok, selalu ada lusa, selalu ada hari setelah lusa, selalu ada minggu depan, bulan depan, begitu seterusnya.

Namun, bagaimana semesta bekerja adalah proses menembus alam pikir dan alam rasa tanpa kenal waktu.

Yang ada hanyalah detik ini.

Karena takdir dan waktu… jelas bukan kita yang punya.

Read more...

Monday, November 26, 2007

Kisah Sebuah PC di Sudut Ruangan


Actually, meja yang lumayan berantakan ini adalah meja gue.
Tempat gue memulai hari, baik itu dengan senyum, sedikit bete, bahkan agak murka.hehe...
Tempat gue mencurahkan segala isi hati.
Tempat gue mengeluarkan setumpuk ide di kepala.

Sedikit berantakan. Apalagi pas deadline.
Seringkali bikin gue kesel waktu lagi 'gak bersahabat'.Dari mulai lola(loadingnya lama) sampe nge-hang tiba-tiba....

Yeah...
Anyway this PC really help me daily.
Setia bantuin gue untuk mencari sedikit rejeki.
Semoga PC gue ini 'sehat' selalu.

You go man!!!

Read more...

Sunday, November 25, 2007

Menatap Birunya Langit Jakarta


Jakarta emang udah terlalu sumpek. Jakarta emang udah terlalu eneg menahan beban hidup.
Tapi Jakarta nggak pernah diam.
Jakarta selalu bergerak.
Jakarta selalu bernafas, walaupun cuma pasrah menghirup sesaknya karbondioksida dan timbal dari knalpot jutaan mobil yang nggak berdaya karena macet.

Minggu pagi, gue nyempetin lari pagi ke Monas, gak jauh dari Cikini - tempat kost gue.
Agak surprise juga waktu sampe sana sekitar jam 7-an (matahari juga belum terlalu tinggi waktu itu) gue ngeliat langit Jakarta yang agak lain dari biasanya.
Gradasi biru muda yang sempurna. Tanpa awan.
Bersih. Tanpa kabut asap.

Jujur, gue overexcited waktu itu. Am I really in this city??
What happened with your ceiling,
Jakarta?!
Untuk beberapa saat gue memang keliatan kaya orang udik yang baru ngeliat langit pertama kali.

Mungkin sekali-sekali Jakarta memang harus istirahat.
Mengisi kembali paru-parunya dengan sedikit oksigen untuk supply 1 minggu ke depan.
Karena besok sudah Senin.
Jakarta akan kembali sesak.
Langitnya pun akan kembali coklat keabuan.
Seperti biasanya.

Read more...

Friday, November 23, 2007

Apakah aku mirip sebuah "Gedung Parkir??"


Pagi itu langit cerah, dan udara jakarta sedikit lebih dingin dari biasanya.
Makin semangat untuk foto-foto di tengah taman kota yang baru aja jadi.

Makasih Bang Yoooosss....

Rahma & Ria...sepasang pemudi yang rela bangun pagi demi langsingnya bodi... menyempatkan diri berlari-lari kesana kemari di taman menteng yang masih agak sepi...

Hmmm....take some pictures pagi-pagi gini seru kali yhaaa.
KLIK!!! CEPRET!!!
K800i itu pun menampilkan sebuah gambar wajah kita berdua yang bersemu-semu...
Tapi ah tunggu dulu...
Ada yang aneh....

Hmmm....
Emang gw mirip gedung parkir yak???
grrrrrrrrrrrrrrrr..............

Read more...

When you were born, i wasn't there...



My youngest cousin...akhirnya lahir juga.
Alvito Ghaizan Fariza, kupanggil dia si boy.
Berharap kelak akan seganteng mas boy sahabat si emon.

Read more...

Friday, January 19, 2007

Menjadi Nomor Satu

The Beatles #1.
Album yang paling sering saya putar.
Sampai-sampai rusak.

Tak layak dengar.

Yesterday, Obladi-oblada, Help!, dan sebagian besar lagu Beatles lainnya emang layak dibilang nomer satu. Begitu pula dengan Eyang Lennon dan temen-temennya. Mereka tetap hidup. Mereka tetap nomor satu. Kenapa? Benarkah tak ada yang lebih bagus dari mereka?

Buat gue, being number one ternyata mudah. Terlalu mudah. Cuma satu syaratnya: harus ada yang rela being number second, third, fourth, fifth, sixth, seventh, dan seterusnya. Ini hanya masalah 'rengking'. Itu saja.

Sebagai gue yang ambisius, being second ternyata lebih menyenangkan. Ironis. Ya. Gue lebih senang menjadi orang di urutan ke dua. Di sekolah, di kampus, di kantor, dan di lingkungan. 12 tahun gue sekolah, gue gak pernah rengking 1. Paling mentok rengking 2. And i was very proud of it,actually. Kuliah, ipe gue jg bukan yang terbaik di kelas. Cuma urutan 2 (atau 3 ya? gw lupa). And it's not a big deal!

Gitu juga sekarang gue kerja... gue gak pernah ngimpi jadi orang nomor 1 di creative department, apalagi jadi big boss. Teteeup yaa... being second or next is always nice. Tapi, bukan berarti orang di belakang 'that number one person' itu gak bisa ngasih pengaruh kan?

Pengaruh.
Hmm....
Seberapa besar ya pengaruh gue 'as the next person'?

Nanti aja.
Kasih gue waktu untuk menjawabnya.

Sekarang dengerin Beatles #1 aja dulu deh. Pak Lennon...yuuuk...
"It's been a hard days days days night night night, and i've workin like like like a dog dog dog dog... i should be sleepin like like like like a log log log... sdafba@#%#^$%&^#$%"

Ah! Gue lupa kalo Beatles #1 gue dah gak layak dengar...

Read more...

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP