Menatap Birunya Langit Jakarta
Tapi Jakarta nggak pernah diam.
Jakarta selalu bergerak.
Jakarta selalu bernafas, walaupun cuma pasrah menghirup sesaknya karbondioksida dan timbal dari knalpot jutaan mobil yang nggak berdaya karena macet.
Agak surprise juga waktu sampe sana sekitar jam 7-an (matahari juga belum terlalu tinggi waktu itu) gue ngeliat langit Jakarta yang agak lain dari biasanya.
Gradasi biru muda yang sempurna. Tanpa awan.
Bersih. Tanpa kabut asap.
What happened with your ceiling,
Untuk beberapa saat gue memang keliatan kaya orang udik yang baru ngeliat langit pertama kali.
Mungkin sekali-sekali Jakarta memang harus istirahat.
Mengisi kembali paru-parunya dengan sedikit oksigen untuk supply 1 minggu ke depan.
Karena besok sudah Senin.
Jakarta akan kembali sesak.
Langitnya pun akan kembali coklat keabuan.
Seperti biasanya.
0 comments:
Post a Comment