Saturday, May 16, 2009

Bilang Cinta

Perhatiin deh, kalo kita lagi nonton film drama atau serial tv luar negeri, banyak terlihat adegan bagaimana orang mengungkapkan cinta. Mulai dari "i love you mom", "love you Dad", sampe anak kecil yang bilang ke anjing peliharannya dengan sepenuh hati "hey buddy...i really care bout' you". Pernah nonton talk show Oprah kan? She always shows her feeling to who that she loves naturally, even using words or any gestures to hug. They are really expresive!

Tapi gimana sih di Indonesia?

Setahu gue, dari kecil gue gak pernah diajarin atau membiasakan berkata "i love you mom or dad" ke orang tua gue. Di sekolah pun demikian. Kita pasti nggak terbiasa kan bilang ke sahabat kita "dear pal, you can count on me". Beranjak remaja, gue mulai memperhatikan. Gimana sih anak-anak ABG mengungkapkan perasaannya?
Oooo....ternyata medium atau perantara memang sangat berperan ya? Mak comblang lah, surat cinta lah, atau lewat gift lah, dll. Makin kesini makin dewasa. Gaya pengungkapan perasaan juga nggak lagi sama. Jasa mak comblang mulai ditinggalkan. Bilang cinta harus di set sedemikian rupa, even itu pake candle light dinner, berduaan aja di ruangan redup dan ber-AC (hahahhaa....artificial abisss!!), atau sekedar basa-basi ngajak nonton malem mingguan...eh pulang nya dianterin trus nembak deh! hahahaha...standaaaaarrrr....

Lucu. Tapi menarik ya?

Pada kenyataanya, gue bukan orang yang mudah menyembunyikan perasaan. If someone asking me whether i like him or not...i'll answer with the real one. Even no matter how badly the answer, it's just the answer that i don't have to hide either right???

Kejujuran bukan hanya menyakitkan. Tapi lebih sering membingungkan. Gue adalah salah satu yang pernah mengalaminya. Gue ditanya, dipaksa memberikan jawaban sampai-sampai gue merasa terintimidasi, tapi ketika gue memberikan jawaban...orang itu kok malah defensif ya?

KR: Do you need me more than just a friend?
RHM: Difficult question.
KR: No, actuallly it's the simple question. Just answer yes or not.
RHM: Yes.
KR: Ok, i need you just as friend.

Setelah itu? tembok perantara semakin tinggi dan jurang kesenjangan semakin terasa curam.
Sigh (menghela nafas....) Dijawab NO =  bohong. Djawab YES = ditinggalin. Kesimpulannya, memang nggak semua orang sportif menerima perasaan orang lain even itu cuma sekadar "YES".

Pengalaman lain? Yang ini lebih lucu tapi sedikit mengecewakan.
Gue punya temen di luar kota sana. Untuk beberapa saat kita memang dekat. Persahabatan kita sangat ideal lah. Profesi sama, minat sama, selera sama (kecuali selera dalam buah-buahan favorit! hahaha...). Komunikasi lancar, bebas konflik, dan saling menghargai. Sampai suatu hari, gue bilang ke dia....

RHM: I like you. I like your personality.
A: masa sih?
RHM: iya, but i really know how much step should i take.
A: emang bener ya?
RHM: iya serius.

Setelah itu? udah bisa gue tebak. Yap! mulai besoknya contact semakin jarang. Jarang...jarang...jarang...lama-lama terasa seperti jurang. Kesimpulannya? ya sama aja, nggak semua orang bisa punya persepsi yang sama atas sebuah kata "SUKA".

Buat gue... suka = ya suka.
Mungkin buat dia... suka = jatuh cinta.

(Sigh....Menghela nafas lagi.....)

Aku mencintai cinta.
Gue selalu merasa tidak ada yang salah ketika gue menyayangi seseorang. Apakah itu sahabat, mama, papa, teman, kakak, adik, saudara....bahkan mencintai musuh gue sendiri. Love is a positive energy. Tapi ketika diserap dengan persepsi yang salah...yah anggep aja cinta nggak selalu berbalas cinta.

Tapi....
Gue selalu bahagia.....ketika gue (masih bisa) bilang cinta daripada bilang benci.
Mari bercinta.

I love you all.... :)

3 comments:

Gaga May 16, 2009 at 1:04 PM  

kalo cinta bilang aja badak...keburu dia lari tunggang langgang.

Gaga May 16, 2009 at 1:07 PM  

tulisanmu boleh juga....tapi terlalu banyak preambulnya...wuekzz..

Gaga May 16, 2009 at 1:10 PM  

biar kaya post a comment nya...kkk

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP