Wednesday, February 5, 2014
Sunday, February 19, 2012
Sunday, August 15, 2010
SELF ESTEEM
Kalau standar 'cantik' adalah kulit putih, wajah tirus, dan berat badan proporsional...wah gue sudah jelas gak memenuhi 3 kriteria tadi. Secara kasat mata jelas terlihat, kulit gue tanning terbakar matahari, muka dengan pipi chubby, dan berat badan sedikit overweight.
Tuesday, August 3, 2010
SELAGI AKU HIDUP
Friday, July 23, 2010
Laut...Apa Kabar?
Laut, apa kabar?
Kapan ya kita terakhir ketemu?
Oh iya, waktu itu kita ketemu di ujung Pangandaran, selatan Pulau Jawa.
Aku ingat, kamu agak galak waktu itu. Mungkin karena sedang banyak angin dan turun hujan. Tapi, kamu udah temani aku belajar surfing dan main bodyboarding. Makasih ya :)
Laut, apa kabar?
Yang aku dengar, terumbu kamu lagi sakit karena tsunami beberapa tahun lalu ya? Pantas, karang-karang yang aku lihat di bawah banyak yang rusak dan sakit.
Terakhir aku snorkeling...yang aku lihat di bawah bukan anemon cantik, tapi plastik. Aku sudah coba memungut, tapi terlepas dari tanganku lagi karena ombaknya besar sekali waktu itu. Maaf ya :(
Laut, apa kabar?
Aku pingin banget ketemu lumba-lumba di ujung laut Bandar Lampung. Tapi sampai sekarang belum sempat. Aku juga pingin banget ketemu Clown Fish di Bunaken, atau sekadar melihat Pink Beach di Pulau Komodo. Sampaikan salamku. Semoga bertemu.
Laut, apa kabar?
Aku betul-betul jatuh cinta sama kamu waktu kita ketemu di ujung Pulau Phi-Phi. Aku suka warna Turqoise kamu waktu itu. Dan bahagia rasanya banyak yang merawat kamu di sana. Sebel ya digangguin banyak turis yang snorkeling? Itu tandanya banyak yang naksir kamu :)
Laut, apa kabar?
Seperti apa sih kamu di ujung benua lain di sana? Apa limbah minyak dan plastik masih aja ganggu kamu? Aku tahu kamu lagi sakit. Dan semakin sakit tiap harinya.
Laut...
Take care ya.
Aku belum berani diving sih...
Someday kalo aku udah berani...aku pasti jagain kamu :)
I miss you, and i will always do.
Monday, June 14, 2010
11.52PM. Ngobrol sama Tuhan.
BUZZ!!!
Broken
Waktu udah gak tau mau gimana lagi.
Monday, June 7, 2010
HAPPY TEARS
Menangis.
Di telinga selalu saja punya rasa dan konotasi yang negatif.
Selalu saja berkaitan erat dengan duka, prahara, nestapa, musibah.
Ketika merasa gagal...kita menangis. Sebagai pembenaran sebuah kekecewaan.
Ketika dikhianati...kita menangis. Sebagai pembelaan kemarahan yang tidak terluapkan.
Benarkah begitu?
Kalau kita menelisik secara biologis ke organ kita bernama mata.
Ada jutaan syaraf yang Tuhan ciptakan di dalamnya.
Termasuk sepasang kelenjar air mata.
Saya tidak mengerti bagaimana kelenjar air mata bekerja.
Apakah betul-betul ada syaraf halus yang menghubungkannya dengan hati kita?
Dengan naluri kita sebagai 'human being'?
Sering sekali saya mendengar...
"Kamu gak boleh nangis...kamu kan laki-laki! Malu dong ah!"
Berapa banyak anak, terutama di Indonesia, yang 'terpasung' nalurinya...hanya karena dia laki-laki?
Menangis dianggap memalukan, di tengah perasaan mereka yang memilukan.
Hmmm...adakah hubungannya menangis dengan gender?
Lalu kenapa menangis selalu 'halal-halal saja' untuk kaum perempuan, namun tidak untuk laki-laki?
Setahu saya tidak ada syarat halus yang menghubungkan kelenjar air mata dengan alat kelamin.
Teman saya, laki-laki dewasa, tiba-tiba ingin menangis karena rindu anaknya.
Salahkah?
Teman saya yang lain, laki-laki dewasa, mendadak mau nangis karena saking senengnya punya mobil baru.
Salahkah?
Buat saya...
Menangis adalah ekspresi paling wajar dan humanis dari setiap manusia.
Seseorang pernah berkata ketika saya menangis... "Nggak apa-apa Rahma...nangis aja. Itu akan membuat kamu menjadi manusia yang sebenar-benarnya."
Bayangkan bagaimana Tuhan merencanakan sebuah benda liquid bernama airmata.
Nestapa dan bahagia, pada akhirnya memiliki sebuah luapan ekspresi yang serupa.
Apa artinya?
Mungkin begini...there's a thin line between pain and joy.
Bahagia dan prahara bisa berubah kapan saja Tuhan mau.
Bukankah Dia selalu punya cara untuk menunjukkan kebesaranNya?
Manusia hanyalah makhluk lemah yang juga dimuliakanNya.
Sampai sekarang saya setuju, menangis adalah anugerah.
Yang membedakan kita dengan makhlukNya yang lain.
Bahwa kita....punya rasa.
Dan airmata adalah wujud kelemahan, sekaligus kemuliaan manusia.
(Saya mulai berbisik dalam hati sambil tersenyum: Maha Besar Engkau, Tuhan...)
Read more...Wednesday, April 14, 2010
MENJADI MISKIN
Seringkali saya berjalan menyusuri lorong-lorong pemukiman kumuh di Jakarta. Gang-gang becek, MCK umum dengan sanitasi seadanya, anak-anak yang berkeliaran tanpa alas kaki, pedagang makanan yang meraup uang kertas dengan tangan yang sama, bau pesing di sudut pagar, sampai mencuci piring di aliran sungai yang sama dengan pembuangan tinja.
Jujur, saya senang sekali bersosialisasi dengan masyarakat rural ataupun penduduk urban yang terpuruk di daerah kumuh. Beberapa hari tinggal di pemukiman padat di sana membuat saya mengerti bagaimana mereka menghadapi hidup, bermasyarakat, berinteraksi, dan berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Mereka terbiasa berteriak, berucap kata kotor, vulgar, cenderung menyerang, dan sedikit agresif. Sedikit saja ada wanita cantik yang lewat, dapat dipastikan ada celetukan-celetukan nakal yang terlontar. Eksploitasi seks secara verbal adalah hal biasa. Tongkrongan perjudian, dangdut koplo, dan mabuk adalah bagian hidup.
Wanita berpakaian daster dan keluar rumah adalah lumrah. Anak kecil berjalan tanpa alas kaki adalah wajar. Mencukur bulu ketiak di depan pintu rumah adalah biasa. Menjemur pakaian dalam di depan rumah bukan hal yang tabu. Berhutang ke tukang sayur yang tiap pagi lewat adalah lumrah.
Menjadi miskin adalah bukan pilihan. Jika bisa memilih, tentu saja mereka dengan senang hati memilih tinggal di komplek Pondok Indah, beralaskan lantai marmer dan setiap hari kulit dimanjakan udara dari Air Conditioner. Makan siang di Burger King, lalu Sushi Tei menanti untuk makan malam. Tapi menjadi miskin bukan pilihan. Saya mengerti itu. Menjadi kasar bukan pilihan. Menjadi jorok juga bukan pilihan.
Adalah keterpaksaan yang akan menjadi alasan. Adalah beban hidup dan ekonomi yang akan menjadi sebuah deskripsi akan sebuah pertanyaan. Adalah sebuah garis hidup yang akan menjadi metafora sebuah takdir.
Saya tinggal di sana beberapa hari juga bukan tanpa alasan. Adalah rasa bersyukur yang harusnya muncul kalau malam ini saya masih bisa tidur nyenyak di atas kasur spring bed empuk ditemani sellimut pink tebal lembut dan dinginnya air conditioner. Adalah rasa terima kasih tanpa batas yang harusnya muncul kalau besok pagi saya masih bisa ngopi dan nyicipin cheese quiche di Starbucks, sementara di luar sana...untuk melawan lapar dan lambung yang berteriak saja harus mengais, menunggu limbah dari pintu belakang restoran.
Ketika melihat ke atas...saya berharap. Ketika melihat ke bawah...saya bersyukur.
Adalah sebuah keberuntungan jika sekarang saya tetap menjadi manusia biasa yang menikmati hidup dalam keseimbangan.
Saya menikmati waktu saya di angkot yang panas sesak dan di pesawat yang dingin dan mewah, saya menikmati makan siang saya di warteg dan di Burger King, saya menikmati sepatu 20ribuan pinggir jalan dan adidas classic kesayangan, saya menikmati perjalanan ke daerah kumuh di jakarta dan keluar negeri, saya menikmati tshirt 12ribuan di pinggir malioboro dan hangten dari singapore, saya menikmati bermain dengan anak kecil di pinggir kali ciliwung, saya menikmati hangout dengan teman di supermall, saya menikmati teknologi gadget apple dan internet, tapi saya tidak boleh lupa bagaimana dulu saya mengerti 'qwerty' saat mengenal mesin ketik.
Saya mengerti, menjadi miskin adalah bukan pilihan. Tuhan menciptakan kemiskinan juga bukan tanpa alasan. Saya yakin semua ada perhitungan yang Maha Tepat. Adalah rasa BERSYUKUR yang akan menjadi raja justru ketika naluri ekonomi manusia tidak terpenuhi dengan sempurna. Itu saja.
Read more...Thursday, December 10, 2009
Monday, December 7, 2009
I AM THE HAPPIEST________ON EARTH!
Siapa manusia paling bahagia?
Jawabnya aku, kamu, dia, mereka, atau bahkan kita.
Please share your answer on: rahma.grafis@gmail.com, or twit me on: @rahmacihuy
Let's join and be the happiest!
Tuesday, November 10, 2009
EMIL PANJI ANGGORO
Mari bicara ketidakberuntungan.
Mari bicara ketidaksempurnaan.
Kanker darah.
Tidak sesederhana flu atau demam berdarah.
Emil Panji Anggoro.
Entah siapa dia, apa dia, dan dari mana datangnya.
Setidaknya, buatku EMIL bukan seseorang yang lemah karena ketidaksempurnaannya.
Tekad, semangat hidup, dan gairah berkarya nya membuatnya terus hidup.
Begitu teman-temannya berkata.
EMIL adalah energi.
EMIL adalah gairah.
EMIL adalah cinta.
EMIL adalah media...
Tempat aku, kamu, dan mereka berbagi.
Apa saja.
Pikiran. Tenaga. Upaya. Rasa.
Selama bumi manusia masih kita pijak...toh darah akan tetap mengalir.
Aku harus bergerak untuk mereka.
Walau sekecil apapun gerakku ...
Itu akan membuat aku dan mereka hidup.
Aku tidak menantang Tuhan atas nyawa seseorang.
Aku hanya sedang bernegosiasi denganNya.
Mengenal leukemia mengajarkan betapa mahalnya hidup.
Mengenal leukemia mengabarkan betapa indahnya detik, menit, dan jam.
Bukan hari, bulan, apalagi tahun.
Mari mengenal.
Mari mendekat.
Mari berbagi.
Mari memberi.
Emil Panji Anggoro hanyalah segelintir.
Let's do something for them.
Please share your charity and donation ideas on:
http://www.emildankamu.com/
http://emilpanji.blogspot.com/
Facebook: emil.panji@yahoo.com
Twitter: @emilpanji
Wednesday, September 2, 2009
IQRA
Hari ini makan enak.
Ada nasi dengan rendang. Ada soup. Ada batagor. Ada es buah.
Hari ini kerja nyaman.
Ada imac yg canggih. AC yang dingin. Bangku yang nyaman. TV plasma yang besar.
Hari ini pulang selamat.
Nggak kena badai hujan. Nggak kena bahaya gempa. Nggak kejebak banjir. Nggak keserempet motor lagi.
Hari ini tidur pulas.
Kasur empuk. AC sejuk. Selimut tebal. Bantal wangi.
Kalau masih saja ada keluhan dan komplain...
Sepertinya saya harus terus merunduk malu ke Tuhan.
Bersiap untuk ujian berikutnya.
Sampai saya mengerti.
Berapa banyak orang di luar sana yang nggak kenal ENAK, NYAMAN, SELAMAT, dan PULAS hari ini.
Read more...Thursday, May 21, 2009
Gairah itu (Harus) Tetap Ada
Saturday, May 16, 2009
Bilang Cinta
Saturday, May 2, 2009
Kecewa.
Jangan pernah memasung, apalagi membunuh pendapat siapapun.
Monday, April 27, 2009
Dear Allah....
Sunday, April 26, 2009
Serunya Citra Pariwara 2008
Saturday, April 25, 2009
Dibuang Sayang; My Lost and Found Montages



i L.O.V.E Jogja



Friday, April 24, 2009
Aku ingin.....
Aku ingin...berjalan secepat mungkin ke cita-cita ku.
Thursday, April 23, 2009
Jakarta VS Jogja
JAKARTA
Tunggu Aku di Tugu...
Hehehe....akhirrrrnyaaa...kesampaian juga foto-foto di Tugu Jogjakarta.
Tuesday, April 21, 2009
AKU
Aku adalah aku.
Kaos Lucu SUPER BESAAAAAAARRRRR




